BINTANG DI SURGA

Rintik hujan malam ini Cukup untuk mendinginkan hati yang selalu terisi api Api kebencian, kemarahan, kekecewaan Api-api yang selalu menemani orang-orang kesepian seperti kami Rasa sakit yang hanya separuh ini Mungkin karena sakit hati itu sendiri Sakit hati yang menjalar ke bagian lainnya Membuat tuannya menanggung sakit yang tiada tara Aku yakin aku baik-baik saja Rasa sakit ini sudah biasa Aku senang aku masih bisa menulis apa yang ingin kutulis Juga menikmati musik-musik penyelamat hidupku Meskipun terkadang aku berpikir : Bagai bintang di surga yang tak jelas keberadaannya Bagai mengharapkan air terjun di tengah gurun Kebersamaan dalam keluarga ini Juga canda tawa di waktu makan Meskipun aku merasa : Apa yang kuinginkan hanyalah mimpi dan imajinasi di tengah realita yang gila Untuk sekedar duduk bersama Untuk sekedar merasakan cinta yang tersisa Butuh waktu lama untuk mewujudkannya Dan aku yang selalu benci menunggu : Sudah kubilang aku be...

Nichen, Chen Chen, Keni, Aiken, Keken, Macan Ompong (?), Garot Bosok *apa itu garot? -_-*, Suryo, Satem *dari mana ini?*, Bebek Culyo, sampai Niken, nama yang sedikit bermoral dan berperikemanusiaan adalah nama panggilan seorang anak manusia yang tinggal di planet ketiga dalam urutan Tata Surya di Galaksi Bima Sakti, yang memiliki hidup sempurna dan sangat menyenangkan. Nama-nama itu dipakai dari kecil hingga sekarang, meskipun ada beberapa yang tidak lagi dipakai, terutama dua nama kecil itu, itu itu *jadi sedih ingatnya*. Oke, berhenti curhat dan lanjutkan coretan indah ini.  Kali ini Macan Ompong akan bercerita sedikit tentang sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dibaca, dipahami, apalagi dihafalkan. Di postingan ini ijinkan Nichen memakai nickname itu lagi, Macan Ompong :v Postingan ini sendiri berisi beberapa *lebih dari satu, iyalah namanya juga beberapa* cerita pengalaman gaje Macan Ompong yang amat sangat memalukan tapi tidak terlalu memalukan *apa maksudnya cob...