Ada-ada Saja Kelakuan Nichen Ini

Nichen, Chen Chen, Keni, Aiken, Keken, Macan Ompong (?), Garot Bosok *apa itu garot? -_-*, Suryo, Satem *dari mana ini?*, Bebek Culyo, sampai Niken, nama yang sedikit bermoral dan berperikemanusiaan adalah nama panggilan seorang anak manusia yang tinggal di planet ketiga dalam urutan Tata Surya di Galaksi Bima Sakti, yang memiliki hidup sempurna dan sangat menyenangkan. Nama-nama itu dipakai dari kecil hingga sekarang, meskipun ada beberapa yang tidak lagi dipakai, terutama dua nama kecil itu, itu itu *jadi sedih ingatnya*. Oke, berhenti curhat dan lanjutkan coretan indah ini. 

Kali ini Macan Ompong akan bercerita sedikit tentang sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dibaca, dipahami, apalagi dihafalkan. Di postingan ini ijinkan Nichen memakai nickname itu lagi, Macan Ompong :v

Postingan ini sendiri berisi beberapa *lebih dari satu, iyalah namanya juga beberapa* cerita pengalaman gaje Macan Ompong yang amat sangat memalukan tapi tidak terlalu memalukan *apa maksudnya coba?* karena tidak disengaja dan tidak direncanakan sebelumnya.
Oke kita mulai.. 

Kok Jeruk Nipis ?
Yang namanya anak mandiri, apa-apa ya harus bisa sendiri. Makan sendiri, minum sendiri, mandi sendiri, tidur sendiri, berangkat sendiri, pulang sendiri, nyuci sendiri, nyetrika sendiri dan lain lain dan lain lain asal jangan hidup sendiri terus bicara + ketawa-ketawa sendiri. Macan Ompong kurang apa coba? Masih dibanding-bandingkan sama anak tetangga. 

Ada pengalaman aneh saat nyuci baju. Aneh di sini bukan berarti muncul penampakan sesosok atau beberapa sosok sesuatu yang tak kasat mata terus diiringi efek asap-asap beraroma bunga mawar melati semuanya indah, bukan, bukan aneh yang seperti itu. Aneh di sini disebabkan keanehan Macan Ompong sendiri. 

Jadi ceritanya, sore itu angin bertiup dengan kencang. Daun-daun berguguran. Kelopak bunga yang tak lagi kuncup bermekaran. Kupu-kupu beterbangan. Kucing-kucing berlarian. Dan *halah, kepanjangan*. Sore itu Macan Ompong salah ngrendam baju, bukan bajunya yang salah, bukan detergennya juga yang salah, apalagi embernya karena ember tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Ini jelas kesalahan Macan Ompong sendiri. Baju yang seharusnya direndam pakai tuuut *dilarang iklan* malah direndam pakai si terang anti lemak dan bau amis, Sunlight. Baju sudah dimasukkan ember isi air sabun, tapi kok wanginya aneh, biasanya bunga manis, tapi kenapa ini jeruk nipis ?? Ya jelaslah, itu bukan detergen tapi sabun cuci piring. Ocidaaakk, gara-gara bungkusnya sama-sama ijo, terus dua-duanya juga duduk berjejer di satu tempat yang sama, jadilah salah ambil. Tapi kok bisa-bisanya si cahaya matahari itu nangkring di tempat cucian baju? Entahlah, hanya Tuhan yang tau. 

Apa Ini Kedaluwarsa ?
Kita semua harus teliti sebelum makan atau minum sesuatu, baca dulu tanggal kedaluwarsanya, jangan ceroboh kalau tidak mau sakit perut atau keracunan. Tapi bukan itu yang akan Macan Ompong ceritakan. Macan Ompong selalu waspada dan siaga, jadi belum pernah keracunan makanan, semoga jangan sampai begitu. 

Back to topic. Menyikat gigi. Kenapa menyikat gigi? Judulnya kan kedaluwarsa. Ya begitulah, namanya juga coretan indah, coretan berarti goresan pena yang tidak beraturan, indah ya berarti indah, jadi coretan indah berarti goresan pena yang tidak beraturan tetapi cukup indah dipandang. Tapi jangan salah, menyikat gigi di sini ada hubungannya dengan kedaluwarsa yang disebut di atas.

*Nah kan jadi ganti paragraf -_-*
Menyikat gigi adalah hal  menyenangkan sekaligus menyebalkan. Menyenangkan karena kita bisa melupakan masalah kita meski sebentar, karena saat menyikat gigi kita hanya bisa mendengar suara gosokan antara kepala sikat dengan gigi. Suara itulah yang memenuhi kepala dan membuat kita bisa melupakan masalah dan beban yang kita rasakan. Itu hal menyenangkan dari menyikat gigi, tapi ada juga sisi gelap yang menyebalkan, yaitu kekerasan yang dilakukan si kepala sikat, sakitnya luar biasa, saking sakitnya Macan Ompong pernah mematahkan sikat gigi itu, lalu membuangnya ke tempat sampah *jahatnya* Sakitnya itu loh..
Aduuh, malah curhat, uuu. 

Lanjut cerita. Malam itu malam Jumat Kilwon, iya jumat kilwon *bukan ding, malem Rebo kalo ga salah*. Jadi begini, malam itu Macan Ompong lagi ngerjain tugas seabrek buat besoknya, belum selesai tapi udah ngantuuuuk banget, ya udahlah, terpaksa dilanjutin besok aja di sekolah, sebenarnya bukan terpaksa juga si, lumayan kan bisa liat jawaban teman :v. Karena mata sudah sangat berkunang-kunang (?), Macan Ompong langsung ngacir ke kamar mandi, ambil sikat gigi + pasta gigi, terus konsentrasi nyikat sambil ngantuk-ngantukan. Sikatan pertama belum terasa, karena rasa ngantuk masih mendominasi, tapi lama lama rasanya aneh, pasta giginya kok sepa sepa gimana, tawar pait anyeb getir kaya sabun. Macan Ompong pikir pasta giginya udah kedaluwarsa, jadi Macan Ompong langsung kumur-kumur, mikir lagi 'perasaan kedaluwarsanya masih lama banget, kok berubahnya sekarang, tadi pagi juga masih sehat tuh pasta, aneh'. Pas mbalikin sikat gigi terus nyari pembersih wajah, ternyata pasta giginya ngga ada di tempatnya, padahal Macan Ompong selalu balikin ke tempatnya, dan di sana cuma ada pembersih wajah. Macan Ompong keselek, kaget banget, ternyata tadi bukan pasta gigi tapi pembersih wajah, mentang-mentang tubenya sama besar, haduuh, pantesan hambar.

##

Cukup dua cerita dulu, karena kata kementerian sosial : dua cerita lebih baik
*garing woyy gariiing* 
*dilempar petasan*
*oh petasan, yeeee besok lebaran*
*ah gaje ni orang*
Sebenarnya masih banyak cerita pengalaman gaje lainnya, tapi 2 cerita di atas sudah cukup mempermalukanku. Kalau kata teman-temanku "biasa ngisin-ngisinna be / biasa malu-maluin juga, ngapain malu". 

Macan Ompong akhiri postingan yang sangat singkat ini, harus segera OTW (On The WC). 


Macan Ompong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKA-TEKI BERANTAI

Pesan Tersembunyi di Balik Lagu Bintang di Surga

Pahlawan Sejati yang Tak Dikenal Sampai Mati