Curhatan Akhir Bulan
Sebelum bener-bener berakhir, ijinkan culyo membuat ringkasan curhatan tentang apa aja hal-hal berkesan selama bulan Maret 2017 ini. Yang pertama, berawal dari ketidakniatan berujung pada keharusniatan. Jadi ceritanya dua personil trio jomblo maksa culyo ikut seleksi hmj, bertiga. Culyo yang tadinya ngga minat akhirnya kemakan omongan mereka, nah apesnya pas interview si jomblo senior sakit, jadilah culyo dan jomblowannabe yang lolos sedangkan dia engga.
Selanjutnya tentang pulang, pulang ke kota asal yaa bukan ke kosan. Ada yang bilang mudik itu peluang bertemu jodoh, bener ngga? Perjalanan ke kampung halaman emang selalu punya cerita tersendiri, dengan bis yang beda, orang-orang yang beda, dan suasana yang beda. Basa basi juga ngga selamanya menjadi basi, jadi jangan ragu sksd ke orang yang duduk di sebelah kita karena bisa aja dia adalah seseorang yang ngga terduga.
Sebenernya ada alasan lain (selain masalah duit) kenapa culyo pulang. Disini ituu, kalo culyo ditanya alamat asal pasti ujung-ujungnya diketawain, abis itu mesti banget ada yang ngajuin permintaan super duper mainstream, "coba dong ngomong ngapak" sambil ketawa girang2. Lalu culyo dibully karena dianggap ngga bisa ngomong ngapak -_-
Kenapa dianggap selucu itu? Mungkin mereka ngerasa nemu orang antik dari planet lain, atau gara-gara ngehitsnya curanmor, komedi ngapak asal cilacap? Dan hal paling membahagiakan adalah pas bisa ngomong ngapak dengan sesama tanpa diketawain orang lain.
Singkat cerita setelah sempat bolak-balik dan berdrama-drama ria, sampailah culyo di rumah tercinta, jam set 11 malam! Tok tok tok, mamih papih udah bobo. Pantes aja. Kan culyo minta akak ngga bilang. Beberapa menit kemudian mereka bangun, mungkin gara-gara suara cekikikan culyo di kamar akak.
"Nahloh kok pulang?"
"Pengen mih, kan udah 2 bulan ngga pulang."
"Emang senin libur?"
"Ngga mih."
"Yaudah minggu balik ya."
"Tapi selasa kan libur mih."
"Terus seninnya bolos?"
"Iya mih."
"Semester kemarin juga sering bolos, masa sekarang lagi."
"Nggapapa mih kan dikasih kesempatan 3x."
Senin malem.
"Mih culyo balik rabu aja ya."
"Mau bolos lagi?"
"Ngga mih, kan kuliahnya jam set 11, berangkat subuh mih."
"Banyumas-Magelang itu jauh loh, balik besok pagi aja."
"Iya mih."
Abis itu langsung bikin status : lebih baik kelaparan di perantauan daripada terusir di rumah sendiri. Ah, culyo emang alay -_-
Abis itu langsung bikin status : lebih baik kelaparan di perantauan daripada terusir di rumah sendiri. Ah, culyo emang alay -_-
Kamis. Abis matkul speaking 1 langsung ngacir ke lab bahasa, ngadem ceritanya. Beberapa puluh menit kemudian culyo sadar kalo hape culyo ngga ada di tas. Ketinggalan di i9! Nyuruh jomblo posting di grup, ngga ditanggepin gara-gara jaringan lagi error. Listening kocar-kacir ngga bisa mikir, khawatir kalo hape culyo sampe tersingkir. Puji tuhan, the electricity went out. Langsung naik ke i9, ngga ada. Ke ruang TU, juga ngga ada. Ternyata disembunyiin jomblo-jomblo culyo yang lucu, pemirsa! They are my friends but sometimes I seriously wanna kick them in the face -_-
Jumat. Speaking 1 yang berbeda. Perform conversation terakhir, mungkin karena culyo dkk kaum pengembara yaa. Berbekal poin-point yang dibuat dadakan seperti tahu bulat kami maju dengan pedenya. Dan.. jeng jeng. Beberapa dosen masuk, mereka ngga sendiri karena emang ngga sendiri, ngga, mereka sama Dr. John Hope, guest lecturer dari University of Auckland. Huwala humbaaa culyo langsung blank. Tapi ini bener-bener kesempatan paling keren yang sensasi dag dig dug nya ngga bisa dirasain semua orang. Kadang, orang pinter emang kalah sama orang 'beja'.
Komentar
Posting Komentar